Saturday, May 03, 2008

*tur

dengarlah nyanyian gembira para gembala.
bersahutan dengan burung bulbul.
ada disana...
gadis menimba air.
satir dan gemulai..

berpanen ria.
gembala meniup seruling kalbu.
ungkapkan rindu matahari.
bersahutan kembali.

------LG

ketika pertapa yang menciptakan rumah.

kuilnya adalah hidupnya.

bergulat dalam penantian panjang.
diatas mayat yang berbaring kering dan membatu.

hiraukan senja yang melotot tajam
datangi sunyi yang mencekam.

hanya pertapa yang pahami...
gelap temaram.
dingin membunuh..
air kemunafikan...
kerikil jahanam.....

sebagai bait puisi dalam tidurnya.

bunga*

ada pucuknya.

terlahir dari benih.

perpaduan cinta kasih angin dan hujan.

tanpa sentuhan manusia.

menjadi lambang cintanya.

...sodara...


bukan sedarah.

tidak dari sperma yang sama.

bukan siam yang berdempet.

tidak separas jenis.


tapi yang mengerti.

ada...

dan selalu menemukan arti diri.

dirinya dan kamu.

memahami tiada kebenaran-kebenaran yang dibuat oleh otak manusia.
mendalami rasa kepuasan tentram yang mencandu waktu bersama.

yang T E R K I S A H

Yang pernah terukir dalam helai ratapan rindu yang merajai setiap titian waktuku yang melelahkan

Yang pernah merentan nyawa padaku diriku yang utuh

Yang pernah akan selalu menjadi dirinya dan tak pernah yakin akan adanya dunia lain dari muka seorang tabib

Yang pernah berikrar sampai tak sanggup bersuara

Yang pernah terlukis indah (dan akan selalu indah) dalam tembok diri,,berwarna pelangi dan serta hitam dan putih

Yang pernah rejamkan malu berderai tangis bergelak tawa dan bernynyi indah jadikan hidup penuh pengharapan

Yang pernah ajarkan aku berdendang sedih terkapar senang dan tersenyum dusta dan pada akhirnya ku seorang pecinta

Yang pernah datang dan pergi
Yang pernah buat diri ini menjelma kerdil berhati biru
Yang pernah menatap hanya padaku
Yang pernah ada....dan teringin ada

Yang TERKISAH...KAULAH YANG TERKASIH......

(Dedicated To YPEN)

april 2008

penulis...

aku ingin menulis.

aku ingin menulis lagi.

aku ingin menulis lagi.
lagi.
dan lagi...



biarkan aku mendongakkan dagu ku hanya pada kertas putih.
biarkan ku membunuh waktu hanya bersama pena yang ku kekang dalam jemari.

biarkan ku ceritakan duniaku dan kuperkosa batinku.
kuberikan cerita ini.
aliran darah yang tak berhenti ini kucabik dan kuperas.

aku ingin menulis.

sampai ketika mata ini tak lagi berharap cahaya.
biarkan ku tulis sejarah dunia.
biarkan ku gambar sorga.
biarkan ku hadirkan oase dalam gurun bersatuan

aku ingin menulis.

aku terus menulis.

penulis bukanlah aku..